Sayembara Menulis Surat (Surat untuk Mas Bupati dan Bapak Wabup Tuban 2021)
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Sejalan dengan penegertian menulis, saya mencoba untuk menuangkan sebuah ide atau gagasan yang menjadi sebuah permasalahan yang terkait dengan situasi dan kondisi pada saat ini. Pada 21 Juni 2021 Gerakan Tuban Menulis kembali menggelar Sayembara Menulis Surat untuk Bupati dan Wakil Bupati Tuban yang baru saja dilantik pada tanggal 20 Juni 2021. Tidak serta merta hanya untuk mendapatkan hadiah tetapi ini benar-benar murni sebuah unek-unek yang ingin saya sampaikan kepada Mas Bupati dan Bapak Wabup. Alhamdulillah surat yang saya tulis ini masuk dalam 10 besar penulis terbaik dan semoga apa yang menjadi harapan saya ini bisa direalisasikan oleh Mas Bupati dan Bapak Wabup. Ingin tau isi dari surat saya, simak Surat untuk Mas Bupati dan Bapak Wabup berikut ini.
Tuban, 29 Juni 2021
Kepada :
Mas Bupati
Aditya Halindra Faridzky, S.E. dan Bapak Wabup H. Riyadi, S.H.
Di Kantor
Bupati Tuban
Assalamualaikum W. W.
Perkenalkan Saya Susiati Pamungkas, seorang pendidik yang
mengajar di salah satu sekolah negeri di
Bumi Wali ini. Sebelumnya saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Mas Bupati
Aditya Halindra Faridzky, S.E dan Bapak Wabup H. Riyadi,S.H. Semoga di bawah
kepemimpinan Mas Bupati dan Bapak Wabup Bumi Wali ini lebih baik dan
berpotensi.
Mas Bupati dan Bapak Wabup yang saya hormati,
Sudah 18 bulan lamanya tidak
pernah saya menjumpai senyum manis dan salam sapa dari anak didik saya di depan
pintu gerbang sekolah. Gedung sekolah ini terasa sunyi tanpa suara mereka yang
penuh tanya haus akan ilmu. Semua ini bukan hal yang lazim untuk saya hadapi,
tapi apalah daya ini memang sudah kehendak Illahi untuk kita diuji lewat
pandemi. Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja, maka dari itu muncul
suatu kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah yang mau tidak mau harus kita
patuhi. Kebijakan ini sontak membuat
saya menjadi setengah hati untuk menjalankannya, karena dari saya yang terbiasa
mengajar tapi kini berbalik harus belajar. Saya sadar saya harus belajar demi
anak didik saya. Mereka merupakan penerus bangsa, negara ini nantinya ada
ditangan mereka.
Mas Bupati dan Bapak Wabup yang saya hormati,
Situasi pandemi ini menjadikan saya sebagai insan pebelajar untuk
anak didik saya agar mereka tidak tertinggal dalam pembelajaran. Pembelajaran
ini berbeda dengan yang sebelumnya tatap muka kemudian beralih menjadi virtual.
Sekolah kami tepat berada di bawah pegunungan kapur utara dan anak didik saya
banyak yang berasal dari pelosok desa. Pembelajaran dengan secara virtual ini
memang tidak bisa maksimal, banyak kendala yang saya hadapi. Tapi saya sebagai
seorang pendidik harus bisa menjadi seorang pendidik yang profesional dengan
berbagai cara metode pembelajaran saya terapkan agar anak didik saya paham dan
mengerti. Ruang virtual menjadikan saya dan anak didik saya memiliki sebuah
kesepakatan untuk belajar dengan menggunakan sebuah gawai, meskipun sebenarnya
di sisi lain banyak orang tua dari anak didik saya merasa cemas apakah mereka
belajar dengan sungguh-sungguh atau melainkan hanya sekadar bermain game
online.
Mas Bupati dan Bapak Wabup yang saya hormati,
Suatu hari ada sebuah kelegaan dalam hati saya ketika mendengar ada
peraturan baru dari pemerintah memperbolehkan adanya pembelajaran tatap muka
dibuka kembali. Meskipun pembelajaran tatap muka ini dibuka kembali tetapi harus
benar-benar mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat. Semua itu tak apa
dan tidak menjadikan suatu masalah bagi saya dan anak didik saya, yang
terpenting kita kembali belajar dengan penuh semangat dan suka cita. Mereka
sangat antusias saling bercerita keluh kesah yang mereka hadapi disaat belajar
di ruang virtual. Saya pun mengatakan hidup itu penuh tantangan dan ujian,
jangan patah semangat karena pagi selalu mengajarkan kita bahwa ada harapan di
setiap langkah kehidupan.
Mas Bupati dan Bapak wabup yang saya hormati,
Selang beberapa bulan kemudian anak didik saya telah usai dalam
melaksanakan pembelejaran pada semester genap ini. Saya sebagai pendidik pun
merasa lega karena mereka telah menuntaskan pembelajaran di masa sulit dan
alhamdulillah mereka bisa naik tingkat
ke kelas selanjutnya. Semua ini tak lain berkat motivasi yang diberikan Bapak
Kepala Sekolah kepada semua bapak ibu guru yang tak hentinya berjibaku untuk
memberikan pengarahan dengan segala upaya agar anak didiknya tetap mendapatkan
hasil yang terbaik dalam pembelajaran.
Mas Bupati dan Bapak Wabup yang saya hormati,
Pandemi ini masih saja ada dan terpampang nyata semakin banyak
menumbangkan manusia. Tepat pada Rabu, 16 Juni 2021 saya bagai tersambar petir
di siang hari. Siang itu benar-benar menjadi kelabu, saya mendengar kabar duka
Kepala Sekolah saya telah meninggal dunia karena sakit yang diakibatkan oleh
covid-19. Saya, bapak ibu guru dan semua anak didik saya sangat kehilangan
sosok hangat Bapak Bambang Puji Periono, M. Pd. Beliau sangatlah bijak dalam
memberikan petuah semangat untuk selalu belajar. Saya dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 1
Rengel sangat kehilangan sosok pahlawan
tanpa tanda jasa. Semoga amal baik beliau selama hidupnya diterima dan ditempatkan
di sisi Allah SWT.
Mas Bupati dan Bapak Wabup yang saya hormati,
Dari kejadian ini saya semakin cemas bagaimana dengan anak didik
saya nantinya di tahun pelajaran yang akan datang apakah mereka bisa belajar
dengan baik dan maksimal. Covid-19 ini semakin merajalela dengan varian
terbarunya yaitu varian delta. Meskipun demikian saya mengucapkan terima kasih
kepada Mas Bupati dan Bapak Wabup telah memperhatikan seluruh tenaga pendidik
dengan memberikan kontribusi vaksin
gratis. Tapi dari semua itu saya sebagai seorang pendidik memiliki sebuah
kecemasan yang amat besar dan menjadikannya timbul suatu harapan. Kecemasan
yang menghantui pikiran tentang keselamatan anak didik saya. Di dalam lubuk
hati ini saya sebagai pendidik mengarapkan anak didik saya untuk tetap belajar
secara tatap muka tentunya dengan mematahui protokol kesehatan yang sangat
ketat. Saya berharap Mas Bupati dan Bapak Wabup memberikan kontribusi yang
terbaik untuk keselamatan anak didik saya untuk mendapatkan vaksin gratis agar
dapat belajar menuntut ilmu demi masa
depan. Bukan hanya untuk anak didik saya saja melainkan semua anak didik di
Bumi Wali ini. Mereka adalah penerus bangsa jadikanlah mereka penerus bangsa
yang sehat agar dapat mewujudkan cita-cita dan harapan bangsa. Kita semua harus
berjuang bersama karena saya yakin badai pasti berlalu, bahkan di tengah
badaipun matahari masih bersinar. Semoga kita semua bisa segera bangkit dari
keterpurukan pandemi dan selalu dalam lindungan Illahi. Sekian dari saya dan
terima kasih.
Wassalamualaikum W.W.
Hormat
Saya,
Susiati
Pamungkas
Tetap selalu semangat,dan jangan lupa utk terus belajar dan belajar....
BalasHapusSemoga juara bu
BalasHapusSemoga kondisi ini semakin hari semakin baik sampai pada akhirnya pulih seperti sedia kala ya, Bu. Saya sebagai siswa merasa bangga atas usaha Bu Susi untuk memberikan yang terbaik. There is a will, there is a way. Selamat, Bu Susi..
BalasHapusTerima kasih Nak, smg kita smua selalu dlm lindunganNya. Bisa belajar sprti sedia kala. Terus belajar penuh smngat, kalian adalah penerus bangsa. Raihlah cita-cita kalian utk msa depan yg lebih baik.
Hapus